KANDUNGAN
VITAMIN DAN MANFAAT SAYUR KANGKUNG
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : icotyledoneae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulacae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea aquatica.
1.
Morfologi Tanaman Kangkung.
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea
reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan.
Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia
dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di
kawasan berair.
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu
tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya
akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100
cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada
jenis kangkung air
Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air
(herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan
yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar). Kangkung
memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya
terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun
umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua,
dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya
tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung
darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota
bunga berwarna putih atau merah lembayung .
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir
biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam
jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10
mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau
tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping
dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan
tanaman secara generative.
2. Kandungan Vitamin Pada Kangkung dan Manfaatnya
Mitos yang menyatakan kangkung merupakan sayuran yang dapat menyebabkan
kantuk sebenarnya terlalu berlebihan. Saat ini belum ada penelitian ilmiah yang
membuktikan kangkung dapat menyebabkan kantuk. Kenyataan yang ada, kandungan
zat besi yang tinggi pada kangkung dapat membuat konsentrasi otak menjadi
meningkat. Zat besi merupakan komponen terpenting dalam pembuatan sel-sel darah
merah. Dengan meningkatnya produksi sel-sel darah merah, aliran oksigen ke
seluruh tubuh, terutama ke otak, ikut meningkat sehingga membuat tubuh menjadi
lebih segar dan bugar.
Kangkung memang mengandung komponen kimia yang bersifat sedative
(penenang). Komponen tersebut dapat membuat pikiran orang yang mengonsumsinya
menjadi tenang, sehingga berpotensi mudah untuk ngantuk. Tetapi hal tersebut
tidak dapat menjadi acuan untuk membuktikan kangkung merupakan obat tidur yang
baik karena respon seseorang terhadap zat sedatif tersebut berbeda-beda.
Seseorang bisa saja mudah ngantuk dengan mengonsumsi lima sendok makan
kangkung. Tetapi orang lain masih bisa tetap bugar setelah mengonsumsi sepiring
cah kangkung. Sebenarnya hampir semua lauk yang kita makan mengandung komponen
gizi yang berpotensi membuat kita mudah ngantuk dan tertidur. Terutama makanan
yang kaya akan vitamin B kompleks, kalsium, selenium, asam lemak omega-3, seng,
dan magnesium. Berbagai macam jeroan, kacang-kacangan, kerang, telur, dan susu
dapat menjadi faktor utama penyebab ngantuk. Makanan yang kaya akan asam folat
seperti asparagus, brokoli, kembang kol, dan bit juga memiliki potensi untuk
membuat orang tertidur tenang.
Di
dalam kangkung terdapat kandungan vitamin A, vitamin B1, vitamin C, protein,
kalsium, fosfor, zat besi, karoten, hentriakontan, dan sitosterol.
Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh kangkung memiliki
manfaat untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan dan sebagai antiracun.
Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa zat
berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai
kemampuan menetralkan racun ditubuh. Vitamin kangkung memiliki kandungan gizi
yang cukup tinggi. Selain mengandung vitamin A, B1, dan C, kangkung juga
mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, dan sitosterol. Bagian
tanaman kangkung yang paling penting adalah batang muda dan pucuknya sebagai
bahan sayur-mayur. Menurut Dr. Setiawan, kangkung mempunyai rasa manis,
tawar, sejuk. Sifat tanaman ini masuk ke dalam meridian usus dan lambung.
Efek farmakologis tanaman ini sebagai antiracun (antitoksik), antiradang,
peluruh kencing (diuretik), menghentikan perdarahan (hemostatik), sedatif
(obat tidur). Kangkung juga bersifat menyejukkan dan menenangkan.
|
a. Pemasok
Beta Karoten
Jangan takut ngantuk dengan mengkonsumsi kangkung karena kangkung
dibutuhkan dalam porsi banyak untuk memasok kebutuhan tubuh akan betakaroten.
Hasil penelitian terhadap anak-anak India didapat kisaran kemampuan menyerap
karoten yang berasal dari sayuran hanya 33-58 persen atau rata-rata 50 persen.
Dilihat dari nilai gizinya, kangkung merupakan salah satu di antara sayuran
hijau yang banyak mengandung vitamin A yang bersal dari betakaroten.
Betakaroten diperkirakan memiliki banyak fungsi yang tidak dimiliki
senyawa lain. Dilihat dari intensitas warna hijaunya, daun kangkung tergolong
dalam intensitas hijau yang sedang. Derajat kehijauan dari warna daun erat
hubungannya dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut, semakin tinggi
kadar karotennya.
Kekurangan betakaroten tidak segera dapat dirasakan, sehingga kebutuhan
unsur ini jarang menjadi perhatian. Dari sumber makanan yang dikonsumsi setiap
hari, kebutuhan minimal akan betakaroten terkadang belum tercukupi.
Ketidakcukupan pemenuhan kebutuhan ini biasanya karena sebagaian betakaroten
rusak selama proses pengolahan, seperti halnya kerusakan vitamin lainnya selama
pengolahan. Sehingga masih diperlukan tambahan yang disuplai dari luar.
Betakaroten merupakan provitamin A yakni sumber penting bagi vitamin A di
dalam saluran pencernaan khususnya pada usus halus. Di dalam usus betakaroten
akan mengalami penyerapan yang kemudian di simpan di dalam sel hati.
Selanjutnya betakaroten akan di ubah menjadi vitamin A dan siap digunakan kalau
dibutuhkan untuk berbagai reaksi metabolisme.
Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu
relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan
perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker. Banyak hasil penelitian
para ahli kanker merekomendasikan kebutuhan tubuh akan betakaroten setiap hari
ada pada kisaran 5-6 mg. Sebagaimana vitamin lainnya, meskipun jumlahnya hanya
dalam hitungan milligram, tetapi sangat diperlukan sehingga kalau tidak
terpenuhi kebutuhannya dapat menimbulkan gangguan fungsi. Disamping itu,
betakaroten juga dapat berfungsi sebagai penangkal radikal bebas karena peran
antioksidannya.
b. Kadar
Purin Tinggi
Setiap100 gram kangkung terdapat 298 mg purin, lebih tinggi daripada
kacang tanah. Karenanya konsumsi kangkung perlu diwaspadai bagi menderita
penyakit asam urat karena mengandung komponen purin cukup tinggi. Purin
merupakan bentuk turunan nukleoprotein, yaitu salah satu komponen asam nukleat
yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman, sayur, buah, kacang-kacangan
atau pun hewan yakni daging, jeroan, dan ikan. Setiap orang menghasilkan purin
di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan purin. Tubuh
menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti
bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Sedangkan pemicu
asam urat adalah konsumsi makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung
purin. Apabila kita telah menderita asam urat, kita masih diperbolehkan
mengonsumsi purin sebanyak 100-150 mg per hari. Hal ini berarti, penderita asam
urat ringan masih dapat mengonsumsi kangkung sebanyak 50 gram setiap harinya.
c. Menetralkan
Racun
Kangkung memang berfungsi sebagai penenang (sedatif) dan mampu membawa
zat berkhasiat ke saluran pencernaan. Itulah sebabnya, tanaman ini mempunyai
kemampuan menetralkan racun di tubuh. Herminia de Guzman Ladion, pakar
kesehatan dari Filipina, memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman penyembuh
ajaib. Di negara itu, tanaman ini dipakai untuk menyembuhkan sembelit dan obat
bagi mereka yang sedang melakukan diet. Akar kangkung juga berguna untuk
mengobati penyakit wasir.
d. Mengandung
Peroksidase
Meskipun sering dimakan mentah sebagai lalapan, kangkung lebih lezat bila
dibuat tumis. Namun, kangkung yang telah diolah sebaiknya tidak dikonsumsi lagi
bila telah lewat setengah hari. Hal itu disebabkan seperti jenis sayuran
lainnya, kangkung mengandung enzim peroksidase yang bersifat merusak. Enzim
peroksidase paling tahan terhadap panas dan akan semakin tinggi aktivitasnya
bila dalam bahan pangan tersebut banyak terdapat zat besi. Kandungan lemak yang
cukup tinggi pada daun juga akan mempercepat aktivitas enzim tersebut.
Menurut penelitian Sweeney dan Marsh pada tahun 1971, besarnya penurunan
aktivitas karoten pada sayuran berwarna hijau akibat pemanasan 60 derajat C
mencapai 20 persen dan akan merusak komponen gizi lainnya. Begitu banyak
manfaat dari kangkung, dari betakaroten hingga penawar racun. Di dalamnya juga
terkandung 10 jenis mineral, 11 jenis vitamin, 18 jenis asam amino dan yang tak
kalah hebatnya kangkung tidak mengandung kolesterol. Mari kita mengkonsumsi
kangkung tetapi jangan memasak atau mengolah kangkung dengan panas terlalu
tinggi karena kita akan kehilangan manfaatnya.
Sumber :
Netsains
Manfaat Lain Kangkung :
1. Mengurangi haid
Bahan: 1/2kg daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Lalu, tuangkan air 1/2 gelas, berikutnya saring dan tuangkan 1 sendok makan madu. Minum 1 kali sehari sekaligus.
2. Mimisan
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, tumbuk halus. Tambahkan sedikit gula, seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring, minum 2 kali sehari.
3. Sakit kepala
Bahan: Seikat daun kangkung segar.
Pemakaian: Daun segar direbus dengan 2 gelas air hingga 1 gelas. Minum air hasil rebusan.
4. Ambeien
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, minum 2 x 1/2 gelas.
5. Insomnia
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Sering-sering makan tumis kangkung tanpa batang.
6. Sakit gigi
Bahan: Segenggam akar kangkung, 1/2 sendok teh cuka
Pemakaian: Rebus akar kangkung dengan 1 gelas air.Gunakan air rebusannya sekaligus 1 kali sehari
7. Melancarkan air seni
Bahan: Segenggam akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.Minum air rebusannya sekaligus 1 kali sehari.
8. Ketombe
Bahan: Seikat daun kangkung
Pemakaian: Rendam daun kangkung semalaman hingga airnya berwarna kebiruan. Lalu, keramas dengan air rendaman. Lakukan setiap hari.
9. Sembelit, mual bagi ibu hamil
Bahan: Seikat daun kangkung.
Pemakaian: Makan tumisan sayur kangkung.
10. Gusi bengkak
Bahan: 200 gr akar kangkung.
Pemakaian: Akar kangkung dicuci bersih, lalu direbus dengan 200 cc air dan 200 cc cuka. Setelah hangat, air rebusan digunakan untuk kumur-kumur.Lakukan berulang-ulang.
11. Kapalan
Bahan: Getah kangkung.
Pemakaian: Bagian yang menebal diolesi getah kangkung.Lakukan setiap hari.
12. Kulit gatal karena eksim
Bahan: Daun kangkung segar secukupnya.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci, lalu direbus dengan air secukupnya sekitar 5 menit. Setelah hangat, pakai untuk mencuci bagian yang sakit.Lakukan setiap hari.
13. Digigit lipan
Bahan: Daun kangkung.
Pemakaian: Daun kangkung dicuci bersih, tambahkan garam secukupnya.Giling sampai halus, bubuhkan di tempat yang sakit, lalu dibalut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar